(Teks paling sahih ini terdapat didalam manuskrip tulistangan yang tersimpan di Dar al‑Kutub al‑Mishriyyah dengan judul Kullu Ma Utsira fi Akhbar al‑Mahdi al‑Muntazhar yang disusun oleh 'Allamah Ibn Hajar al‑'Asqallani, dengan nomor 944/Turats.)
"Setiap ia ingin berbicara, lidahnya terasa berat. Kemudian ia memukul pahanya, dan meluncurlah ucapan‑ucapannya..."
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
(Manuskrip yang tersimpan di perpustakaan Aghadir al-Ammah di Maroko, milik seorang penulis Arab yang diberi julukan Kahin ’Ardh al-Jazirah al-’Arabiyyah.)
”Dilahirkan dari Fathimah seorang cucu(ku) yang paling membahagiakan hatinya sesudah wafatnya. Ia adalah Mahdi umat ini. Pamannya dari ibunya adalah al-Harits dan paman dari ayahnya adalah al-Husein dan semua keadaan dirinya adalah baik.” (HR. Abu Hurairah)
”Ia adalah seorang pemuda sebaya ’Isa al-Masih sewaktu diangkat ke langit, dan mengalahkan orang-orang kafir, persis seperti ’Isa al-Masih. Ia adalah orang yang memiliki ghirah pada agama melebihi para malaikat sewaktu ia melakukan reformasi, pekerja keras dan terpercaya, dan bahkan seluruh dunia tunduk kepadanya, baik secara paksa maupun sukarela.”
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
(Sebuah Manuskrip yang berjudul Fi Ma Ja’a’an al-Mahdi. Pemilik pertama manuskrip ini adalah Jadul Maula Khairuddin al-Amin (abad ke 4 H), sedangkan pemilik terakhir adalah Raja Swedia, Carl Gustaf XVI yang dibeli dari cendekiawan Inggris bernama GH. Israel.)
Hadist marfu’ yang diterima dari Abu Hurairah ra;
”Al-Mahdi adalah anak cucu al-Hasan bin ’Ali. Ia menguasai urusan kaum muslim, yang seluruh keadaan dirinya baik dan rencana Allah sungguh hebat.”
Diriwayatkan sebuah hadis marfu' dari Abu Hurairah bahwa 'Ali bin Abi Thalib karramallah wajhah berkata,
"Ada sebuah rahasia yang ingin tetap kusimpan dari setiap Muslim, kalaulah tidak karena aku memperoleh ilham untuk menyebarluaskannya." Seseorang bertanya, "Rahasia apa itu, wahai 'Ali?" 'Ali menjawab, "Ada seorang pemuda dari kalangan kami, Ahl al‑Bait, yang akan menguasai dunia seperti Dzul Qarnain. Ia dianugerahi berbagai sarana dan cara dalam (menangani) segala sesuatu. Urusannya bijaksana, dan tidak ada yang dapat menolak perintah Allah." Mereka bertanya lagi, "Wahai, Putra Abi Thalib, apakah hal itu terjadi di zaman kita?" 'Ali menjawab, "Ia adalah tanda kiamat, dan ia keluar di akhir zaman, lalu menguasai dunia beberapa (bulan atau)1 beberapa tahun. (Allah berfirman): Dan Kami akan memberi karunia kepada orang‑orang yang tertindas dimuka bumi dan hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka pewaris (dunia) (QS 28:5). Kemudian 'Ali karramallah wajhah menyelesaikan ucapannya dengan mengatakan, "Dan aku berdoa untuknya. Maka aminkanlah." Mereka pun mengucapkan, "Allahumma, amin!" Kemudian 'Ali berdoa, "Allahumma, tundalah (kedatangan) al‑Mahdi untuk umat kekasih‑Mu, Muhammad saw., sebagai kebaikan dalam tahun-tahun yang paling kacau‑balau." Mereka mengucapkan, "Allahumma, amin!" 'Ali mengucapkan, "Allahumma, jadikan ia sebagai tanda bagi semesta alam." Mereka mengucapkan, "Allahumma, amin!" 'Ali berdoa lagi, "Allahumma, berikan kekuasaan yang kuat kepadanya, dan jadikan dunia seluruhnya sebagai wilayah kekuasaannya, dan ia terpercaya dalam memerintahnya." Mereka mengucapkan, "Allahumma, amin!" 'Ali mengucapkan, "Allahumma, wahai Tuhan kami, Yang Mahaagung kekuasaanMu, Engkaulah Tuhan kami dan Tuhan semesta alam. Kami memohon kepada‑Mu, Ya Allah, agar Engkau jadikan al‑Mahdi sebagai orang yang terpercaya, dan jika seseorang hendak mencelakainya, maka jadikan orang itu termasuk orang‑orang yang hina dan merugi. " Mereka mengucapkan, "Allahumma, amin!" 'Ali mengucapkan, "Ya Allah, Tuhan kami dan Tuhan semesta alam, hinakan, wahai Tuhan kami, orang‑orang yang paling memusuhi kami, orang‑orang Yahudi yang terkutuk, dan jadikanlah kemenangan kami atas mereka di tangan putera kami, al-Mahdi al‑Amin." Mereka pun mengucapkan, "Allahumma, amin!"
1. Ada keraguan dari perawi hadis ini. Akan tetapi, penelitian (tahqiq) yang dilakukan atas hadis ini menetapkan "beberapa tahun." Wallahu a’lam.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
(Manuskrip milik seorang alim dari kalangan ulama Madinah al-Munawwarah yang tidak bersedia disebut namanya.)
”Akan menguasai dunia seorang laki-laki dari Ahli Baitku. Namanya sama dengan namaku, keluarganya adalah keturunanku. Nama ayahnya sama dengan nama ayahku dan kakek ibunya adalah juga kakekku.” (HR. Abu Bakar ash-Shiddiq ra.)
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Di dalam hadis‑hadis sahih yang disebut‑sebut oleh sebuah manuskrip kitab langka yang berjudul Harb Akhir az‑Zaman karya seorang penulis dari Maroko, Muhammad bin Karimuddin al‑Asyhab, yang hidup pada abad ke‑13 H, yang kini tersimpan di perpustakaan Dar al‑Kutub al‑Qadimah, Rabat, dengan nomor 98/Turats Qarn Tsalits ‘Asyar Hijri,
Di dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah r.a. disebutkan,
"Al Mahdi berasal dari kami, Ahlul Bait, yang menguasai Mesir dan Syam, dibalik tabir dan dalam udara panas."1
1. Artinya, Imam Mahdi menguasai Mesir tanpa peperangan. Akan tetapi, ia baru menduduki Syam sesudah terjadi musim yang hebat, yakni dimusim panas. "Kering" juga mengandung konotasi fanatis dan pembunuhan. Ini adalah isyarat tersembunyi yang mengandung arti bahwa akan terjadi beberapa peperangan saat dilakukan pembebasan atas Syam. Akan tetapi, akhimya negeri ini berhasil ditundukkan berikut wilayah‑wilayah yang menjadi kekuasaannya.